Jokowi dan PM Papua Nugini. ©AFP PHOTO/Bay ISMOYO
BERITAHOTS.COM - Perkembangan kerja sama ekonomi dengan Etiopia dan Papua Nugini menjadi sorotan utama dalam forum yang digelar Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Jumat (8/5). Peningkatan hubungan dagang Etiopia, contohnya, mencapai 8 persen pada 2014.

Dubes RI untuk Etiopia Ramli Saud mengatakan negara di wilayah tengah Benua Afrika itu seharusnya tidak lagi diremehkan. "Etiopia sesungguhnya negara yang kuat namun masih dilihat sebelah mata oleh publik," ujarnya.


Selain menggenjot perdagangan, kedua negara menggelar pelatihan diplomatik. Menurut Ramli, sambutan pemerintah Etiopia atas bantuan Indonesia sangat positif. "Ini poin utama yang sangat baik dalam huhungan bilateral dengan Etiopia," ungkapnya.

Sementara Papua Nugini, yang turut dibahas khusus dalam forum tersebut, harus digandeng lebih erat. Tidak bisa dipungkiri di negara itu bercokol beberapa tokoh yang mendukung gerakan papua merdeka. Selain isu ekonomi, perlu kesabaran untuk menjalin hubungan bilateral dengan Papua Nugini, khususnya di bidang politik.


"Diplomasi dengan Papua Nugini adalah dengan cara setor muka, diplomasi cara ini dinilai efektif dalam menjalin hubungan bilateral," kata Dubes RI untuk Papua Nugini Andreas Sitepu.

Tapi di luar isu politik, Papua Nugini sebetulnya sangat akrab dengan RI. Negara itu aktif mengirim pelajar ke Indonesia. "Ada 100 mahasiswa per tahun dapat dikirimkan untuk belajar di Indonesia," kata Andreas.

[ard]

Post a Comment

Powered by Blogger.